KETAPANG, MENITNEWS.id – Lima ekor naga dan lima ekor barongsai menyambangi Kantor Bupati Ketapang, usai ritual buka mata di Kelenteng Tua Pek Kong, Jumat (3/2) pagi. Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, dan sejumlah pejabat pemerintah, menyambut secara langsung atraksi arak-arakan naga dan barongsai tersebut.
Tak hanya disaksikan jajaran pegawai yang bekerja di Kantor Bupati Ketapang, penampilan permainan naga itu juga ditonton oleh ratusan warga yang memadati halaman Kantor Bupati. “Pagi ini saya mewakili Bapak Bupati Ketapang dan mewakili pemerintah daerah, menyambut kedatangan saudara-saudara kita yang memainkan naga dan barongsai,” katanya.
Dia mengaku senang, kegiatan budaya seperti ini digelar dan tetap dilestarikan. Dia berharap perayaan Cap Go Meh semakin besar dan semarak di tahun-tahun mendatang. Dia juga berharap, Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang siap bekerja sama dan mendukung semua kegiatan etnis dan budaya.
“Ini harus jadi milik kita bersama. Ini tidak hanya ritual keagamaan, namun ini bisa dikembangkan menjadi wisata budaya sehingga bisa menjadi milik seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.
Untuk memeriahkan Cap Go Meh tahun ini, Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kabupaten Ketapang menyiapkan naga sepanjang 42 meter dengan diameter 1,7 meter. Naga ini dijuluki sebagai naga raksasa. Jika dilihat sekilas, ukuran kepala naga tersebut hampir menyamai ukuran mobil keluarga.
“Kami menyebutnya naga raksasa. Naga ini akan dimainkan pada puncak perayaan Cap Go Meh pada hari Minggu (5/2) nanti,” ungkap Ketua MABT Kabupaten Ketapang, Susilo Aheng.
Aheng mengatakan, naga raksasa itu bakal dimainkan oleh personel TNI/POLRI, POL PP, BPBD, Pemuda Pancasila termasuk Banser. Dibutuhkan 100 orang untuk memanikan naga tersebut. “Ini cukup berat. Mungkin nanti mainnya akan bergantian. Kita siapkan ratusan orang pemain naga. Jika dimainkan pada malam hari, naga ini akan dipenuhi dengan cahaya lampu,” jelas Aheng.
Aheng menambahkan, selain naga raksasa, akan ada lima ekor naga lainnya yang akan beratraksi puncak perayaan Cap Go Meh 2023 ini. Pemainnya tak hanya dari warga Tionghoa saja, namun juga dari lintas etnis.
Aheng menambahkan, naga raksasa itu sengaja dibuat dan didatangkan langsung dari Semarang, Jawa Tengah. “Secara total, bakal ada enam ekor naga yang akan beratraksi pada perayaan Cap Go Meh. Selain itu juga ada 48 tatung dan 20 kendaraan hias, termasuk pawai lampion dan barongsai akan memeriahkan perayaan Cap Go Meh tahun ini,” paparnya.
Aheng memprediksi bakal ada ledakan jumlah penonton pada hari puncak perayaan Cap Go Meh. Dia mengimbau warga agar tetap tertib dalam menyaksikan ritual dan pawai tersebut. “Sejak 2020 sampai 2022 kan tidak ada perayaan Cap Go Meh imbas dari pandemi. Kami yakin bakal banyak warga yang menonton. Jadi kami imbau warga tetap tertib demi kelancaran acara dan Kabupaten Ketapang yang kita cintai,” pesannya.
Kasat Lantas, AKP Angga Pribadi, mengatakan Cap Go Meh rencananya akan dilaksanakan hingga 6 Februari. Guna mengatasi macet, pihaknya sementara melakukan pengalihan arus lalu lintas. “Jadi saat naga mulai berjalan usai ritual buka mata naga, kita lakukan pengalihan arus lalu lintas sementara dekat Simpang Panca Motor sejak pukul pukul 07.30 WIB,” kata Angga.
Angga menjelaskan, arakan naga sendiri dimulai dari Kelenteng Tua Pek Kong. Kemudian masuk ke Jalan A Yani menuju ke sejumlah kantor pemerintah. “Kita nilai Cap Go Meh saat ini lebih ramai dari dua tahun sebelumnya, namun arus lalu lintas dapat diatasi. Semua lancar, tidak ada kematecatan jalan raya. Jauh sebelumnya sudah kita antisipasi,” jelasnya.
Terkait dengan rangkaian kegiatan Cap Go Meh, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama pengendara agar tetap memperhatikan rambu-rambu lalu lintas. Utamakan keselamatan dalam lalu lintas. “Mungkin ada yang menonton di jalan raya, mohon agar tidak masuk dalam badan jalan. Demikian juga parkir di tempat yang sudah disediakan, serta mengunci stang motor untuk mencegah terjadinya tindak pidana pencurian,” imbaunya. (*)